Menurut laporan dari Deadline dan Aljazeera, yang dilansir oleh Antara pada Sabtu (5/10/2024), Chavez mengajukan permohonan bersalah di hadapan Jaksa Distrik Amerika Serikat, Sherilyn Peace Garnett, di pengadilan federal di Los Angeles pada Kamis (3/10/2024).
Chavez mengakui dakwaan bersekongkol untuk mendistribusikan ketamine. Ia mendapatkan obat tersebut melalui resep palsu yang ditulis untuk pasien lain, dan ia mengetahui bahwa ketamine itu ditujukan kepada Matthew Perry.
Sementara itu, dua dokter lainnya yang terlibat dalam kasus kematian Perry akibat overdosis, yakni Jasveen Sangha dan Salvador Plasencia menyangkal tuduhan telah terlibat atas kematian sang aktor. Menurut otoritas pengadilan, Plasencia membeli ketamine dari Chavez, yang telah mengakui keterlibatannya.
Peran Jasveen Sangha dalam kematian Perry masih belum jelas. Namun, ia dituduh bersekongkol untuk mendistribusikan ketamine kepada Perry bersama Chavez, Plasencia, dan Kenneth Iwamasa, asisten yang tinggal bersama sang aktor.
Iwamasa dan terdakwa lainnya, Erik Fleming, sebelumnya juga sudah lebih dulu mengaku bersalah atas dakwaan bersekongkol mendistribusikan ketamine.
Berdasarkan berkas pengadilan, Plasencia memberikan ketamine kepada Perry dan memasok obat tersebut dalam botol kecil yang kemudian disuntikkan oleh Iwamasa. Namun pengacara Plasencia menyatakan bahwa kliennya telah meresepkan dan memberikan ketamine dengan tepat.
Chavez akan menghadapi hukuman pada sidang yang dijadwalkan pada 2 April 2025, dan ia terancam hukuman 10 tahun penjara. (ant/bil/ipg)